Ada kalanya karena sesuatu dan lain hal kita terpaksa tinggal menumpang dirumah saudara, mungkin karena alasan merantau karena sekolah, kuliah, atau sekedar menghabiskan liburan dengan mengunjungi tempat-tempat wisata di wilayah saudara kita tinggal dengan tujuan untuk menghemat biaya penginapan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman ortu dan melihat sekelilingku, aku punya tips bagaimana caranya agar hari-hari dan kebersamaan kita dengan saudara terasa bermakna dan memberikan kesan positif ketika kita meninggalkan rumah saudara tempat kita menumpang tersebut:
Sebagai pihak yang menumpang tinggal, tentu saja kita harus bersikap ramah terhadap tuan rumah dan saudara-saudaranya yang datang berkunjung. Walaupun tidak kenal, setidaknya lemparlah
senyum ketika mereka datang dan berbasa-basilah sekedar mengucapkan selamat pagi/siang/malam. Syukur-syukur bisa mengobrol mengenai topik-topik yang menarik.
Ingat, sebagi pihak yang menumpang, jangan selalu menunggu orang lain yang memulai pembicaraan. sadar dong, kan loe lagi numpang, bukan dirumah loe sendiri.
Berbaurlah dengan saudara dan keluarganya dimana tempat kita tinggal. Jangan malah menghindar dan mengasingkan diri ketika tuan rumah atau saudar-saudara dari tuan rumah datang berkunjung karena hal itu akan memberi kesan
sombong.
Rapi bisa dimulai dari diri sendiri. Menjaga kerapian penampilan, kebersihan tubuh adalah hal utama. Yang perlu dijaga juga adalah kerapian kamar tempat kita tidur, jangan sampai tuan rumah melihat kamar tidur kita berantakan karena akan memberi kesan bahwa kita adalah pribadi yang malas. Contoh lainnya adalah seandainya ada mainan atau buku-buku yang tergeletak tidak beraturan tidak pada tempatnya, rapikanlah dan kembalikan pada posisinya semula.
Bersikaplah peka dan peduli dengan hal-hal yang terjadi dirumah. Sebagai contoh, jika dirumah tempat kita menumpang para warganya sedang beristirahat, janganlah membuat kegaduhan. Contoh yang lebih simpel yaitu jika seandainya keran air di bak mandi terbuka sehingga airnya meluber, matikanlah keran tersebut. Janganlah bersikap
apatis a.k.a ga pedulian dengan segala yang terjadi dirumah karena merasa itu bukan rumahmu atau rumah ortumu.
Sebagai orang yang hidup meumpang, sudah selayaknya kita membantu tuan rumah jika ia membutuhkan sekalipun ada asisten rumah tangga yang biasa mengerjakan tugas harian. Memang ada prinsip "tamu adalah raja", tetapi sangatlah tidak sopan jika kita bersikap sebagai raja dirumah tersebut apalagi jika akan tinggal dalam jangka waktu yang lama. Bersikap ringan tanganlah, kerjakan apa yang bisa kau kerjakan.
Misal: setelah makan, bantulah tuan rumah untuk mencuci piring walaupun ada pembantu, toh diantara sekian cucian piring itu ada peralatan makan yang telah kita gunakan. Atau sekali-sekali buatlah makanan untuk seluruh anggota keluarga, misalnya dengan memasak
nasi goreng buatan kita yang kemudian dipersilakan seluruh anggota keluarga menikmatinya. Perbuatan seperti ini akan semakin mendekatkan diri kita pada seluruh anggota keluarga tempat dimana kita menumpang
Seperti kata pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. So bersikaplah dewasa dan menyenangkan ketika kita hidup menumpang di rumah saudara, agar mereka bersimpati kepada kita dan akan selalu mengenang hal-hal positif yang kita tinggalkan jika kita sudah tidak lagi tinggal dirumah saudara tersebut.